Wednesday 25 September 2013

Meriam Bonjol, Pasaman

Meriam Bonjol, Pasaman 
Oleh: Dodi Chandra, Arkeologi UI


Terletak lebih kurang 150 m dari jalan Pasar Ganggo Hilir, Bonjol. Lokasi meriam berdekatan dengan dengan pasar Bonjol yang pada masa perang Paderi dijadikan sebagai benteng pertahanan. Kondisi meriam saat ini sebagian terkubur dalam tanah. Yang tampak di permukaan adalah bagian moncongnya serta beberapa buah proyektil. 

Foto: Lokasi Meriam Bonjol (Koleksi Pribadi: 2013)
Lubang meriam berdiameter 11 cm. Menurut informasi dari Bapak Ali Usman yang merupakan informan Imam Bonjol di daerah Bonjol mengatakan bahwa dalam keadaan utuh meriam tersebut memiliki ukuran panjang antara 1 – 1,5 m, dilengkapi roda. Proyektil berjumlah 14 buah berdiameter 9 cm, 10 cm, 13 cm, dan 14 cm. tiga buah proyektil yang berukuran 13 cm dan sebuah yang berukuran 14 cm bukan merupakan proyektil dari meriam tersebut. Pada proyektil ini terdapat lubang tempat mengisi mesiu yang akan meledak bila membentur sasaran. Proyektil ini memiliki pelontar khusus yang berukuran lebih besar.  

Foto: Meriam dan Proyektil (Koleksi Pribadi: 2013)

Foto: Meriam (Koleksi Pribadi)

Selain meriam terdapat kayu yang dipergunakan untuk mencampur mesiu. Menurut informasi meriam tersebut dipindahkan dari Benteng Bukit Takjadi. Dari pertulisan yang tercantum pada meriam diketahui bahwa meria tersebut berasal dari Portugis dan dibuat sekitar tahun 1700-an (Oetomo, R.W. 2009: 107)


Foto: Lobang proyektil (Koleksi pribadi: 2013)


Sumber:
  1. Oetomo, R.W. 2009. Penelitian Arkeologi di Eks Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Medan: Balai Arkeologi Medan.
  2. Hasil Wawancara dengan Ali Usman (Informan Imam Bonjol) 28 Januari 2013.

No comments: