Sunday, 5 May 2013

Arsitektur Vernakular: Fungsi dan Pelestarian


Arsitektur Vernakular : Fungsi dan Plesetariannya
Oleh: Dodi Chandra


Arsitektur adalah disiplin ilmu yang sangat fokus pada bangunan baik itu dari teknik, planning, project, dll. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan diversitas suku (etnis) notabenenya memiliki arsitektur tradisional sendiri dan secara tidak langsung memberikan warna dalam dunia arsitektur. Asitektur tradisional dalam tulisan ini kita sebut dengan arsitektur vernacular. Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berakar pada tradisi etnik, serta dibangun oleh tukang berdasarkan pengalaman (trial and error), menggunakan teknik dan material lokal serta merupakan jawaban atas setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu membuka untuk terjadinya transformasi. Arsitektur vernakular diwujudkan dalam rumah tradisional yang unik yang dibangun berdasarkan dengan gaya bangunan tertentu yang menunjukkan keanekaragaman yang sangat menarik.
Di era globalisasi arsitektur modern  tumbuh dan berkembang dengan cepat. Kemampuan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu memproduksi sebuah arsitektur jauh dari unsur etnisitas. Menurut Sonny Susanto, salah seorang dosen arsitek pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia mengatakan bahwa arsitektur vernakular merupakan bentuk perkembangan dari arsitektur tradisional, yang mana arsitektur tradisional masih sangat lekat dengan tradisi yang masih hidup, tatanan kehidupan masyarakat, wawasan masyarakat serta tata laku yang berlaku pada kehidupan sehari-hari masyarakatnya secara umum. Dalam perkembangannya, arsitektur vernakular mengalami banyak tekanan, baik dari dalam maupun dari luar, antara lain dari masyarakat industri Barat yang menebarkan potensi dari teknologi modern dan bahan bangunan modern, sehingga eksistensi arsitektur vernakular terusik dan meenjadi lemah. Tapi, globalisasi mengisaratkan kepada kita agar lebih peduli dan menjaga kelestrian arsitektur vernakular dari  daerah kita masing-masing.
Peranan arsitektur vernakular dalam hal ini tidak hanya dalam konteks kebudayaan di Indonesia. Tapi, melibatkan pula negara Asia terkhususnya Asia Tenggara yang satu rumpun pada zaman dahulunya. Tradisi dan arsitektur vernakular punya hubungan yang erat. Tradisi memberikan suatu jaminan untuk melanjutkan kontinuitas akan tatanan sebuah arsitektur melalui sistem persepsi ruang, bentuk, dan konstruksi yang dipahami sebagai suatu warisan yang akan mengalami perubahan secara perlahan melalui suatu kebiasaan. Misalnya bagaimana adaptasi masyarakat lokal terhadap alam, yang memunculkan berbagai cara untuk menanggulangi, misalnya lingkungan dengan cara membuat tempat tinggal yang melindungi diri dari hewan-hewan buas yang akan membahayakan keslamatan diri dan dengan memperhatikan potensi lokal seperti potensi udara, tanaman, material alam dan sebagainya, maka akan terciptalah suatu bangunan arsitektur rakyat yang menggunakan teknologi sederhana dan tepat guna. Kesederhanaan inilah yang merupakan nilai lebih sehingga tercipta bentuk khas dari arsitektur vernakular dan tradisional serta menunjukkan bagaimana menggunakan material secara wajar dan tidak berlebihan. Hasil arsitektur vernakular ini secara nilai merefleksikan pola hubungan manusia dengan lingkungan yang berwawasan lingkungan.


No comments: