Meriam Bonjol, Pasaman
Oleh: Dodi Chandra, Arkeologi UI
Terletak
lebih kurang 150 m dari jalan Pasar Ganggo Hilir, Bonjol. Lokasi meriam berdekatan dengan dengan pasar Bonjol yang pada masa perang Paderi dijadikan sebagai benteng pertahanan. Kondisi meriam saat
ini sebagian terkubur dalam tanah. Yang tampak di permukaan adalah bagian moncongnya
serta beberapa buah proyektil.
Foto: Lokasi Meriam Bonjol (Koleksi Pribadi: 2013) |
Lubang meriam
berdiameter 11 cm. Menurut informasi dari Bapak Ali Usman yang merupakan
informan Imam Bonjol di daerah Bonjol mengatakan bahwa dalam keadaan utuh
meriam tersebut memiliki ukuran panjang antara 1 – 1,5 m, dilengkapi roda.
Proyektil berjumlah 14 buah berdiameter 9 cm, 10 cm, 13 cm, dan 14 cm. tiga
buah proyektil yang berukuran 13 cm dan sebuah yang berukuran 14 cm bukan
merupakan proyektil dari meriam tersebut. Pada proyektil ini terdapat lubang
tempat mengisi mesiu yang akan meledak bila membentur sasaran. Proyektil ini
memiliki pelontar khusus yang berukuran lebih besar.
Foto: Meriam dan Proyektil (Koleksi Pribadi: 2013) |
Foto: Meriam (Koleksi Pribadi) |
Selain
meriam terdapat kayu yang dipergunakan untuk mencampur mesiu. Menurut informasi
meriam tersebut dipindahkan dari Benteng Bukit Takjadi. Dari pertulisan yang
tercantum pada meriam
diketahui bahwa meria tersebut berasal dari Portugis dan dibuat sekitar tahun 1700-an (Oetomo, R.W. 2009: 107)
No comments:
Post a Comment